Tuesday, October 30, 2012
Thursday, October 25, 2012
dibalik indahnya PLTU paiton
Pasti pada tau dong PLTU Paiton?? Itu loh Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU) yang bertugas mengaliri listrik untuk Jawa-Bali.
Letaknya di Paiton. Tepatnya di tepi pantai utara provinsi Jawa
Timur, di Desa Binor, Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Wilayahnya berbatasan dengan Selat Madura di utara, Kecamatan
Kraksaan di sebelah barat, serta Kabupaten Situbondo di sisi Timur.
Kalau kita ingin kedaerah Probolinggo/Surabaya melalui darat (Jalur Utara), kita akan melewati PLTU Paiton ini.
Mungkin kalau pembangkit listrik lainnya, sudah biasa menurut kalian. Tapi PLTU ini beda loh.. Bedanya megah banget.. dan yang paling seru, PLTU ini dibangun diatas laut yang diuruk pasir. Nah kebayang gak tuh.. Lautan loh.. Berapa banyak pasir yang dipakai uruk ya kira-kira… ??
Tau gak, kalau kalian lihat gambar dibawah ini. Dulunya setelah pembatas jalan itu, adalah tebing tinggi dimana dibawah tebing tersebut adalah lautan. Dan di balik PLTU ini, kalau kalian bisa masuk.. Ada sebuah tempat aliran air yang terlihat seperti parit tapi itu bukanlah parit, tapi palung lautan. Jadi kalau kalian kepeleset disitu, hmmmm..
di PLTU Paiton ini juga menjadi tempat favorit para pemancing juga, karena tidak perlu jauh jauh ketengah lautan, dengan memancing dari batas PLTU Paiton ini saja sudah bisa memancing ikan yang adanya di tengah lautan.
Sekilas PLTU Paiton
Pembangunan Proyek Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Uap yang berbahan bakar batubara ini berdasarkan pada Peraturan Presiden RI Nomor 71 Tahun 2006 tanggal 05 Juli 2006 tentang penugasan kepada PT. PLN (Persero) untuk melakukan Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik yang menggunakan batubara.
Tapi pengerjaan PLTU ini baru dimulai setelah ditanda tanganinya kontrak proyek pengerjaannya pada tanggal 12 Maret 2007 oleh PT PLN (Persero) dan Konsorsium Harbin Power Engineering Co. Ltd. dari China dan Perusahaan Lokal PT Mitra Selaras Hutama Energi.
Nilai Kontrak dari proyek ini sebesar US$ 389,206,488.60 dan Rp 706,630,361,158.96 belum termasuk Value Added Tax.
Pembangkit ini mengoperasikan 2 PLTU dengan total kapasitas 800 MW. Energi listrik ini kemudian didistribusikan melalui SUTET 500 kV Sistem Interkoneksi Jawa-Bali.
Secara keseluruhan, terdapat 6 unit pembangkit listrik yang mengaliri listrik ke Jawa-Bali:
* Unit 1 & 2 dengan kapasitas paling kecil, yakni 800MW dimiliki dan dioperasikan oleh Unit Pembangkitan Paiton
* Unit 5 & 6 berkapasitas 1260MW dimiliki oleh Jawa Power dan dioperasikan oleh YTL Jawa Timur.
* Unit 7 & 8 memiliki kapasitas 1200MW dimiliki oleh Paiton Energy Co dan dioperasikan oleh PT. International Power Mitsui Operation & Maintenence Indonesia (IPMOMI).
* Unit 3 & 4 mengaliri listrik di P. Jawa.
* Unit 9 saat ini sedang dalam tahap pengerjaan oleh Konsorsium dari China, dan di harapkan selesai pada 2012.
Pada kompleks pembangkit listrik Paiton, terdapat 2 Pembangkit Listrik Swasta dengan kontribusi kapasitas sebesar 2500MW :
I. Pembangkit Listrik Swasta I yang dimiliki oleh PT. Paiton Energy Company dan dioperasikan oleh PT. International Power Mitsui Operation & Maintenance Indonesia. Total kapasitas 1230 MW.
II. Pembangkit Listrik Swasta II yang dimiliki oleh PT. Jawa Power dan dioperasikan oleh PT YTL Jawa Timur. Total kapasitas 1300MW
Buat yang belum pernah ngelihat langsung PLTU Paiton ini, berikut saya bagikan beberapa foto PLTU Paiton pada malam hari.
sumber : http://gugling.com/
Kalau kita ingin kedaerah Probolinggo/Surabaya melalui darat (Jalur Utara), kita akan melewati PLTU Paiton ini.
Mungkin kalau pembangkit listrik lainnya, sudah biasa menurut kalian. Tapi PLTU ini beda loh.. Bedanya megah banget.. dan yang paling seru, PLTU ini dibangun diatas laut yang diuruk pasir. Nah kebayang gak tuh.. Lautan loh.. Berapa banyak pasir yang dipakai uruk ya kira-kira… ??
Tau gak, kalau kalian lihat gambar dibawah ini. Dulunya setelah pembatas jalan itu, adalah tebing tinggi dimana dibawah tebing tersebut adalah lautan. Dan di balik PLTU ini, kalau kalian bisa masuk.. Ada sebuah tempat aliran air yang terlihat seperti parit tapi itu bukanlah parit, tapi palung lautan. Jadi kalau kalian kepeleset disitu, hmmmm..
di PLTU Paiton ini juga menjadi tempat favorit para pemancing juga, karena tidak perlu jauh jauh ketengah lautan, dengan memancing dari batas PLTU Paiton ini saja sudah bisa memancing ikan yang adanya di tengah lautan.
Sekilas PLTU Paiton
Pembangunan Proyek Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Uap yang berbahan bakar batubara ini berdasarkan pada Peraturan Presiden RI Nomor 71 Tahun 2006 tanggal 05 Juli 2006 tentang penugasan kepada PT. PLN (Persero) untuk melakukan Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik yang menggunakan batubara.
Tapi pengerjaan PLTU ini baru dimulai setelah ditanda tanganinya kontrak proyek pengerjaannya pada tanggal 12 Maret 2007 oleh PT PLN (Persero) dan Konsorsium Harbin Power Engineering Co. Ltd. dari China dan Perusahaan Lokal PT Mitra Selaras Hutama Energi.
Nilai Kontrak dari proyek ini sebesar US$ 389,206,488.60 dan Rp 706,630,361,158.96 belum termasuk Value Added Tax.
Pembangkit ini mengoperasikan 2 PLTU dengan total kapasitas 800 MW. Energi listrik ini kemudian didistribusikan melalui SUTET 500 kV Sistem Interkoneksi Jawa-Bali.
Secara keseluruhan, terdapat 6 unit pembangkit listrik yang mengaliri listrik ke Jawa-Bali:
* Unit 1 & 2 dengan kapasitas paling kecil, yakni 800MW dimiliki dan dioperasikan oleh Unit Pembangkitan Paiton
* Unit 5 & 6 berkapasitas 1260MW dimiliki oleh Jawa Power dan dioperasikan oleh YTL Jawa Timur.
* Unit 7 & 8 memiliki kapasitas 1200MW dimiliki oleh Paiton Energy Co dan dioperasikan oleh PT. International Power Mitsui Operation & Maintenence Indonesia (IPMOMI).
* Unit 3 & 4 mengaliri listrik di P. Jawa.
* Unit 9 saat ini sedang dalam tahap pengerjaan oleh Konsorsium dari China, dan di harapkan selesai pada 2012.
Pada kompleks pembangkit listrik Paiton, terdapat 2 Pembangkit Listrik Swasta dengan kontribusi kapasitas sebesar 2500MW :
I. Pembangkit Listrik Swasta I yang dimiliki oleh PT. Paiton Energy Company dan dioperasikan oleh PT. International Power Mitsui Operation & Maintenance Indonesia. Total kapasitas 1230 MW.
II. Pembangkit Listrik Swasta II yang dimiliki oleh PT. Jawa Power dan dioperasikan oleh PT YTL Jawa Timur. Total kapasitas 1300MW
Buat yang belum pernah ngelihat langsung PLTU Paiton ini, berikut saya bagikan beberapa foto PLTU Paiton pada malam hari.
sumber : http://gugling.com/
Friday, October 12, 2012
Fungsi Transformator
Fungsi Transformator
sangat di perlukan dalam rangkaian elektronika. Karena transformator
berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke
tegangan rendah atau sebaliknya, dengan frekuensi sama. Transformator
atau yang biasa di sebut trafo adalah uatu peralatan listrik yang
termasuk dalam klasifikasi mesin listrik statis.
Sistem kerja transformator tenaga pada umumnya di tanahkan pada titik netral, sesuai dengan kebutuhan untuk sistem pengamanan atau proteksi. Contoh dari transformator ini adalah transformator 150/70 kV yang ditanahkan secara langsung di sisi netral 150 kV, dan transformator 70/20 kV ditanahkan dengan tahanan di sisi netral 20 kV nya.
Prinsip kerja transformator berdasarkan induksi elektromagnetik. Tegangan masukan bolak-balik yang membentangi primer menimbulkan fluks magnet yang idealnya semuabersambung dengan lilitan sekunder. Fluks bolak-balik ini menginduksikan GGL dalamlilitan sekunder. Jika efisiensi sempurna, semua daya pada lilitan primer akan dilimpahkanke lilitan sekunder.
Di bawah ini gambar atau bentuk fisik dari fungsi transformator :
Dasar teori fungsi transformator adalah jika ada arus listrik bolak-balik yang mengalir mengelilingi suatu inti besi maka inti besi itu akan berubah menjadi magnet dan apabila magnet tersebut dikelilingi oleh suatu belitan maka pada kedua ujung belitan tersebut akan terjadi beda tegangan yang mengelilingi magnet, sehingga akan timbul gaya gerak listrik (GGL).
Bagian utama dari fungsi transformator terdiri dari Inti besi, Kumparan transformator, Kumparan tertier dan Minyak transformator. Masing dari fungsi transformator ini sangat di perlukan dalam susunan sebuah rangkaian.
Jenis-jenis transformator bermacam-macam, di antaranya adalah step up, step down, autotransformator dan transformator 3 fasa. Transformator 3 fasa adalah tiga transformator yang dihubungkan secarakhusus satu sama lain. Lilitan primer biasanya dihubungkan secara bintang (Y) dan lilitansekunder dihubungkan secara delta (Δ).
Sebagian besar dari transformator tenaga memiliki kumparan-kumparan yang intinya direndam dalam minyak transformator, terutama pada transformator-transformator tenaga yang berkapasitas besar. karena minyak transformator mempunyai sifat sebagai media pemindah panas dan juga berfungsi pula sebagai isolasi (memiliki daya tegangan tembus tinggi) sehingga berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi.
Demikian penjesan singat tentang Fungsi Transformator, semoga anda bisa mengerti tentang prinsip kerja transformator dan jenis-jenis transformator. Anda juga bisa membaca artikel kami lainya tentang Fungsi Resistor, Fungsi Kapasitor, Fungsi Transistor dan Fungsi Dioda.
sumber http://komponenelektronika.net
Sistem kerja transformator tenaga pada umumnya di tanahkan pada titik netral, sesuai dengan kebutuhan untuk sistem pengamanan atau proteksi. Contoh dari transformator ini adalah transformator 150/70 kV yang ditanahkan secara langsung di sisi netral 150 kV, dan transformator 70/20 kV ditanahkan dengan tahanan di sisi netral 20 kV nya.
Prinsip kerja transformator berdasarkan induksi elektromagnetik. Tegangan masukan bolak-balik yang membentangi primer menimbulkan fluks magnet yang idealnya semuabersambung dengan lilitan sekunder. Fluks bolak-balik ini menginduksikan GGL dalamlilitan sekunder. Jika efisiensi sempurna, semua daya pada lilitan primer akan dilimpahkanke lilitan sekunder.
Di bawah ini gambar atau bentuk fisik dari fungsi transformator :
Dasar teori fungsi transformator adalah jika ada arus listrik bolak-balik yang mengalir mengelilingi suatu inti besi maka inti besi itu akan berubah menjadi magnet dan apabila magnet tersebut dikelilingi oleh suatu belitan maka pada kedua ujung belitan tersebut akan terjadi beda tegangan yang mengelilingi magnet, sehingga akan timbul gaya gerak listrik (GGL).
Bagian utama dari fungsi transformator terdiri dari Inti besi, Kumparan transformator, Kumparan tertier dan Minyak transformator. Masing dari fungsi transformator ini sangat di perlukan dalam susunan sebuah rangkaian.
Jenis-jenis transformator bermacam-macam, di antaranya adalah step up, step down, autotransformator dan transformator 3 fasa. Transformator 3 fasa adalah tiga transformator yang dihubungkan secarakhusus satu sama lain. Lilitan primer biasanya dihubungkan secara bintang (Y) dan lilitansekunder dihubungkan secara delta (Δ).
Sebagian besar dari transformator tenaga memiliki kumparan-kumparan yang intinya direndam dalam minyak transformator, terutama pada transformator-transformator tenaga yang berkapasitas besar. karena minyak transformator mempunyai sifat sebagai media pemindah panas dan juga berfungsi pula sebagai isolasi (memiliki daya tegangan tembus tinggi) sehingga berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi.
Demikian penjesan singat tentang Fungsi Transformator, semoga anda bisa mengerti tentang prinsip kerja transformator dan jenis-jenis transformator. Anda juga bisa membaca artikel kami lainya tentang Fungsi Resistor, Fungsi Kapasitor, Fungsi Transistor dan Fungsi Dioda.
sumber http://komponenelektronika.net
Tuesday, October 2, 2012
MCB (Miniatur Circuit Breaker)
1. MCB (Miniatur Circuit Breaker)
MCB
adalah suatu rangkaian pengaman yang dilengkapi dengan komponen thermis
(bimetal) untuk pengaman beban lebih dan juga dilengkapi relay
elektromagnetik untuk pengaman hubung singkat. MCB banyak digunakan
untuk pengaman sirkit satu fasa dan tiga fasa. Keuntungan menggunakan
MCB, yaitu :
- Dapat memutuskan rangkaian tiga fasa walaupun terjadi hubung singkat pada salah satu fasanya.
- Dapat digunakan kembali setelah rangkaian diperbaiki akibat hubung singkat atau beban lebih.
- Mempunyai respon yang baik apabila terjadi hubung singkat atau beban lebih.
Pada MCB terdapat dua jenis
pengaman yaitu secara thermis dan elektromagnetis, pengaman termis
berfungsi untuk mengamankan arus beban lebih sedangkan pengaman
elektromagnetis berfungsi untuk mengamankan jika terjadi hubung singkat.
Pengaman thermis pada MCB memiliki prinsip yang sama dengan thermal
overload yaitu menggunakan dua buah logam yang digabungkan (bimetal),
pengamanan secara thermis memiliki kelambatan, ini bergantung pada
besarnya arus yang harus ran yang dapat menarik sebuah angker dari besi
lunak. MCB dibuat hanya memiliki satu kutub untuk pengaman satu fasa,
sedangkan untuk pengaman tiga fasa biasanya memiliki tiga kutub dengan
tuas yang disatukan, sehingga apabila terjadi gangguan pada salah satu
kutub maka kutub yang lainnya juga akan ikut terputus. Berdasarkan
penggunaan dan daerah kerjanya, MCB dapat digolongkan menjadi 5 jenis
ciri yaitu :
- Tipe Z (rating dan breaking capacity kecil) : Digunakan untuk pengaman rangkaian semikonduktor dan trafo-trafo yang sensitif terhadap tegangan.
- Tipe K (rating dan breaking capacity kecil)
- Digunakan untuk mengamankan alat-alat rumah tangga.
- Tipe G (rating besar) untuk pengaman motor.
- Tipe L (rating besar) untuk pengaman kabel atau jaringan.
- Tipe H untuk pengaman instalasi penerangan bangunan
2. MCCB (Moulded Case Circuit Breaker)
MCCB
merupakan salah satu alat pengaman yang dalam proses operasinya
mempunyaidua fungsi yaitu sebagai pengaman dan sebagai alat untuk
penghubung. Jika dilihat dari segi pengaman, maka MCCB dapat berfungsi
sebagai pengaman gangguan arus hubung singkat dan arus beban lebih. Pada
jenis tertentu pengaman ini, mempunyai kemampuan pemutusan yang dapat
diatur sesuai dengan yang diinginkan.
3. ACB (Air Circuit Breaker)
ACB
(Air Circuit Breaker) merupakan jenis circuit breaker dengan sarana
pemadam busur api berupa udara. ACB dapat digunakan pada tegangan rendah
dan tegangan menengah. Udara pada tekanan ruang atmosfer digunakan
sebagai peredam busur api yang timbul akibat proses switching maupun
gangguan.
Air Circuit Breaker dapat digunakan
pada tegangan rendah dan tegangan menengah. Rating standar Air Circuit
Breaker (ACB) yang dapat dijumpai dipasaran seperti ditunjukkan pada
data diatas. Pengoperasian pada bagian mekanik ACB dapat dilakukan
dengan bantuan solenoid motor ataupun pneumatik. Perlengkapan lain yang
sering diintegrasikan dalam ACB adalah :
- Over Current Relay (OCR)
- Under Voltage Relay (UVR)
4. OCB (Oil Circuit Breaker)
Oil
Circuit Breaker adalah jenis CB yang menggunakan minyak sebagai sarana
pemadam busur api yang timbul saat terjadi gangguan. Bila terjadi busur
api dalam minyak, maka minyak yang dekat busur api akan berubah menjadi
uap minyak dan busur api akan dikelilingi oleh gelembung-gelembung uap
minyak dan gas. Gas yang terbentuk tersebut mempunyai sifat thermal
conductivity yang baik dengan tegangan ionisasi tinggi sehingga baik
sekali digunakan sebagi bahan media pemadam loncatan bunga api.
5. VCB (Vacuum Circuit Breaker)
Vacuum
circuit breaker memiliki ruang hampa udara untuk memadamkan busur api,
pada saat circuit breaker terbuka (open), sehingga dapat mengisolir
hubungan setelah bunga api terjadi, akibat gangguan atau sengaja
dilepas. Salah satu tipe dari circuit breaker adalah recloser. Recloser
hampa udara dibuat untuk memutuskan dan menyambung kembali arus
bolak-balik pada rangkaian secara otomatis. Pada saat melakukan
pengesetan besaran waktu sebelumnya atau pada saat recloser dalam
keadaan terputus yang kesekian kalinya, maka recloser akan terkunci
(lock out), sehingga recloser harus dikembalikan pada posisi semula
secara manual.
6. SF6 CB (Sulfur Hexafluoride Circuit Breaker)
SF6
CB adalah pemutus rangkaian yang menggunakan gas SF6 sebagai sarana
pemadam busur api. Gas SF6 merupakan gas berat yang mempunyai sifat
dielektrik dan sifat memadamkan busur api yang baik sekali. Prinsip
pemadaman busur apinya adalah Gas SF6 ditiupkan sepanjang busur api, gas
ini akan mengambil panas dari busur api tersebut dan akhirnya padam.
Rating tegangan CB adalah antara 3.6 KV – 760 KV.
sumber http://tarn2007.blogspot.com
PHB (papan hubung bagi)
PHB adalah panel hubung bagi / papan hubung bagi / panel berbentuk lemari (cubicle), yang dapat dibedakan sebagai :
- Panel Utama / MDP : Main Distribution Panel
- Panel Cabang / SDP : Sub Distribution Panel
- Panel Beban / SSDP : Sub-sub Distribution Panel
Untuk PHB sistem tegangan rendah,
hantaran utamanya merupakan kabel feeder dan biasanya menggunakan
NYFGBY. Di dalam panel biasanya busbar / rel dibagi menjadi dua segmen
yang saling berhubungan dengan saklar pemisah, yang satu mendapat
saluran masuk dari APP (pengusaha ketenagalistrikan) dan satunya lagi
dari sumber listrik sendiri (genset). Dari kedua busbar didistribusikan
ke beban secara langsung atau melalui SDP dan atau SSDP. Tujuan busbar
dibagi menjadi dua segmen ini adalah jika sumber listrik dari PLN mati
akibat gangguan ataupun karena pemeliharaan, maka suplai ke beban tidak
akan terganggu dengan adanya sumber listrik sendiri (genset) sebagai
cadangan. Peralatan pengaman arus listrik untuk penghubung dan pemutus
terdiri dari :
- Circuit Breaker (CB) : MCB (Miniatur Circuit Breaker), MCCB (Mold Case Circuit Breaker), NFB (No Fuse Circuit Breaker), ACB (Air Circuit Breaker), OCB (Oil Circuit Breaker), VCB (Vacuum Circuit Breaker), SF6CB (Sulfur Circuit Breaker)
- Sekering dan pemisah : Switch dan Disconnecting Switch (DS)
- Rele proteksi
- Trafo tegangan, trafo arus
- Alat-alat ukur besaran listrik : amperemeter, voltmeter, frekuensi meter, cos phi meter
- Lampu-lampu tanda
Contoh gambar diagram satu garisnya
bisa dilihat pada gambar 2.11. Untuk PHB sistem tegangan menengah,
terdiri dari tiga cubicle yaitu satu cubicle incoming dan cubicle
outgoing. Hantaran masuk merupakan kabel tegangan menengah dan biasanya
dengan kabel XLPE atau NZXSBY. Saluran daya tegangan menengah ditransfer
melalui trafo distribusi ke LVMDP (Low Voltage Main Distribution
Panel). Pengaman arus listriknya terdiri dari sekering dan LBS (Load
Break Switch). Peralatan dan rangkaian dari busbar sampai ke beban
seperti pada PHB sistem tegangan rendah. Contoh gambar diagram satu
garisnya bisa dilihat pada gambar 2.12. Berikut ini adalah salah satu
contoh cubicle yang ada di ruang praktek di POLBAN.
1. MCB (Miniatur Circuit Breaker)
MCB
adalah suatu rangkaian pengaman yang dilengkapi dengan komponen thermis
(bimetal) untuk pengaman beban lebih dan juga dilengkapi relay
elektromagnetik untuk pengaman hubung singkat. MCB banyak digunakan
untuk pengaman sirkit satu fasa dan tiga fasa. Keuntungan menggunakan
MCB, yaitu :
- Dapat memutuskan rangkaian tiga fasa walaupun terjadi hubung singkat pada salah satu fasanya.
- Dapat digunakan kembali setelah rangkaian diperbaiki akibat hubung singkat atau beban lebih.
- Mempunyai respon yang baik apabila terjadi hubung singkat atau beban lebih.
Pada MCB terdapat dua jenis
pengaman yaitu secara thermis dan elektromagnetis, pengaman termis
berfungsi untuk mengamankan arus beban lebih sedangkan pengaman
elektromagnetis berfungsi untuk mengamankan jika terjadi hubung singkat.
Pengaman thermis pada MCB memiliki prinsip yang sama dengan thermal
overload yaitu menggunakan dua buah logam yang digabungkan (bimetal),
pengamanan secara thermis memiliki kelambatan, ini bergantung pada
besarnya arus yang harus ran yang dapat menarik sebuah angker dari besi
lunak. MCB dibuat hanya memiliki satu kutub untuk pengaman satu fasa,
sedangkan untuk pengaman tiga fasa biasanya memiliki tiga kutub dengan
tuas yang disatukan, sehingga apabila terjadi gangguan pada salah satu
kutub maka kutub yang lainnya juga akan ikut terputus. Berdasarkan
penggunaan dan daerah kerjanya, MCB dapat digolongkan menjadi 5 jenis
ciri yaitu :
- Tipe Z (rating dan breaking capacity kecil) : Digunakan untuk pengaman rangkaian semikonduktor dan trafo-trafo yang sensitif terhadap tegangan.
- Tipe K (rating dan breaking capacity kecil)
- Digunakan untuk mengamankan alat-alat rumah tangga.
- Tipe G (rating besar) untuk pengaman motor.
- Tipe L (rating besar) untuk pengaman kabel atau jaringan.
- Tipe H untuk pengaman instalasi penerangan bangunan
2. MCCB (Moulded Case Circuit Breaker)
MCCB
merupakan salah satu alat pengaman yang dalam proses operasinya
mempunyaidua fungsi yaitu sebagai pengaman dan sebagai alat untuk
penghubung. Jika dilihat dari segi pengaman, maka MCCB dapat berfungsi
sebagai pengaman gangguan arus hubung singkat dan arus beban lebih. Pada
jenis tertentu pengaman ini, mempunyai kemampuan pemutusan yang dapat
diatur sesuai dengan yang diinginkan.
3. ACB (Air Circuit Breaker)
ACB
(Air Circuit Breaker) merupakan jenis circuit breaker dengan sarana
pemadam busur api berupa udara. ACB dapat digunakan pada tegangan rendah
dan tegangan menengah. Udara pada tekanan ruang atmosfer digunakan
sebagai peredam busur api yang timbul akibat proses switching maupun
gangguan.
Air Circuit Breaker dapat digunakan
pada tegangan rendah dan tegangan menengah. Rating standar Air Circuit
Breaker (ACB) yang dapat dijumpai dipasaran seperti ditunjukkan pada
data diatas. Pengoperasian pada bagian mekanik ACB dapat dilakukan
dengan bantuan solenoid motor ataupun pneumatik. Perlengkapan lain yang
sering diintegrasikan dalam ACB adalah :
- Over Current Relay (OCR)
- Under Voltage Relay (UVR)
4. OCB (Oil Circuit Breaker)
Oil
Circuit Breaker adalah jenis CB yang menggunakan minyak sebagai sarana
pemadam busur api yang timbul saat terjadi gangguan. Bila terjadi busur
api dalam minyak, maka minyak yang dekat busur api akan berubah menjadi
uap minyak dan busur api akan dikelilingi oleh gelembung-gelembung uap
minyak dan gas. Gas yang terbentuk tersebut mempunyai sifat thermal
conductivity yang baik dengan tegangan ionisasi tinggi sehingga baik
sekali digunakan sebagi bahan media pemadam loncatan bunga api.
5. VCB (Vacuum Circuit Breaker)
Vacuum
circuit breaker memiliki ruang hampa udara untuk memadamkan busur api,
pada saat circuit breaker terbuka (open), sehingga dapat mengisolir
hubungan setelah bunga api terjadi, akibat gangguan atau sengaja
dilepas. Salah satu tipe dari circuit breaker adalah recloser. Recloser
hampa udara dibuat untuk memutuskan dan menyambung kembali arus
bolak-balik pada rangkaian secara otomatis. Pada saat melakukan
pengesetan besaran waktu sebelumnya atau pada saat recloser dalam
keadaan terputus yang kesekian kalinya, maka recloser akan terkunci
(lock out), sehingga recloser harus dikembalikan pada posisi semula
secara manual.
6. SF6 CB (Sulfur Hexafluoride Circuit Breaker)
SF6
CB adalah pemutus rangkaian yang menggunakan gas SF6 sebagai sarana
pemadam busur api. Gas SF6 merupakan gas berat yang mempunyai sifat
dielektrik dan sifat memadamkan busur api yang baik sekali. Prinsip
pemadaman busur apinya adalah Gas SF6 ditiupkan sepanjang busur api, gas
ini akan mengambil panas dari busur api tersebut dan akhirnya padam.
Rating tegangan CB adalah antara 3.6 KV – 760 KV.
sumber http://tarn2007.blogspot.com
jenis kabel listrik
Kita
sering menggunakan kabel dalam kehidupan kita sehari-hari untuk
instalasi rumah dan lain-lainnya. tetapi yang kita ketahui dari kabel
hanya fungsinya saja yaitu sebagai penghantar arus listrik saja tetapi
terkadang kita tidak mengetahui jenis-jenis dari kabel itu sendiri.
Disini saya akan menjelaskan beberapa jenis-jenis kabel :
Karena dengan mengetahui jenis-jenis dari kabel dan ukuran
kapasitasnya lebih memudahkan kita dalam penggunaanya dan juga tidak
membahayakan diri kita sendiri.
- Kabel NYA : Kabel jenis ini di gunakan untuk instalasi rumah dan dalam instalasi rumah yang sering di gunakan adalah NYA dengan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2. Yang berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus. agar aman jika menggunakan kabel tipe ini lebih baik kabel di pasang di dalam pipah atau saluran penutup, karena selain tidak bisa di ganggu sama hewan pengerat dan tidak kenah air, juga apabila ada isolasi yang terkelupas (terbuka) tidak bisa tersentuh langsung sama manusia.
- Kabel NYM : Kabel jenis ini hanya direkomendasikan khusus untuk instalasi tetap di dalam bangunan yang dimana penempatannya biasa diluar/ didalam tembok ataupun didalam pipa (conduit). Kabel NYM berinti lebih dari 1, memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA). Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh ditanam.
- Kabel NYY : Kabel ini dirancang untuk instalasi tetap didalam tanah yang dimana harus tetap diberikan perlindungan khusus (misalnya duct, pipa PVC atau pipa besi). Kabel protodur tanpa sarung logam. Instalasi bisa ditempatkan didalam dan diluar ruangan, dalam kondisi lembab ataupun kering. memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM). Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus.
- Kabel NYAF : Kabel ini direncanakan dan direkomendasikan untuk instalasi dalam kabel kotak distribbusi pipa atau didalam duct. Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC. Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi, kabel jenis ini sangat cocok untuk tempat yang mempunyai belokan – belokan tajam. Digunakan pada lingkungan yang kering dan tidak dalam kondisi yang lembab/basah atau terkena pengaruh cuaca secara langsung.
- Kabel NYFGbY/NYRGbY/NYBY : Kabel ini dirancang khusus untuk instalasi tetap dalam tanah yang ditanam langsung tanpa memerlukan perlindungan tambahan (kecuali harus menyeberang jalan). Pada kondisi normal kedalaman pemasangan dibawah tanah adalah 0,8 meter.
- Kabel NYCY : Kabel ini dirancang untuk jaringan listrik dengan penghantar konsentris dalam tanah, dalam ruangan, saluran kabel dan alam terbuka. Kabel protodur dengan dua lapis pelindung pita CU Kabel. Instalasi ini bisa ditempatkan diluar atau didalam bangunan, baik pada kondisi lembab maupun kering.
- Kabel BC : Kabel ini dipilin/stranded, disatukan. Ukuran / tegangan mak = 6 – 500 mm2 / 500 V Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan.
- Kabel AAAC : Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam, keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide, untuk memberi sifat yang lebih baik. Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201. AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik, sehingga daya hantarnya lebih baik.
- Kabel ACSR : Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat baja. Kabel ini digunakan untuk saluran-saluran Transmisi tegangan tinggi, dimana jarak antara menara/tiang berjauhan, mencapai ratusan meter, maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi, untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR.
- Kabel ACAR : Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran, sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR.
- Kabel NYMHYO : Merupakan kabel jenis serabut dengan berintikan dua serabut. Kabel ini biasanya digunakan untuk soundsystem, loudspeaker, virtual video. Gunakan kabel jenis NYA/NYM untuk jembatan / hantaran listrik yang bersifat permanen. Untuk pemakaian daya yang besar seperti televisi, magicom, sanyo, kulkas, Ac gunakan jenis kabel ini secara langsung. Jenis kabel ini mampu menghantar hingga 700 VA sehingga aman dan menjadikan pembayaran rekening listrik menjadi murah. Untuk jenis kabel NYMHYO biasanya digunakan pada model Roll. Jika digunakan pada pemakaian daya yang besar seperti tersebut diatas hanya bersifat temporary / sementara karena jenis kabel ini hanya mamapu menghantarkan listrik 20VA-50VA. Kurangi / hilangkan pemakaian jenis kabel ini karena mudah sekali menimbulkan bahaya listrik serta menjadikan pembayaran listrik membengkak. Spin control berputar berdasarkan panas yang dikeluarkan oleh energi listrik. Untuk jenis kabel NYMHYO biasanya digunakan pada lampu taman.
- NYMHY : Kabel jenis ini khusus direkomendasikan untuk digunakan sebagai penghubung alat-alat rumah tangga yang sering dipindah pindah dan harus ditempat kering. Kabel ini mempunyai isolasi plastic tahan panas. Bilamana digunakan untuk penghubung alat pemanas, maka pada titik sambungannya antar alat dengan kabel, temperaturnya tidak boleh lebih dari 85 derajat Celcius, karena hal tersebut dapat membahayakan kabel itu sendiri.
sumber http://blogerpoter.blogspot.com
kelistrikan
Elektron mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah .
1. Jika ada elektron mengalir dari potensial rendah ke potensial
2. Arus listrik mengalir selama ada beda potensial.
Contoh gambar rangkaian listrik AC
Hukum yang ada dalam kelistrikan :
Hukum Ohm (Ω)
Beberapa jenis kabel
=> Kabel NYA
Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah, di dalam ruangan di dalam
saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan
mekanis dibutuhkan, atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan.
Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam, keterhantaran elektris tinggi yang
berisi magnesium silicide, untuk memberi sifat yang lebih baik. Kabel ini biasanya dibuat dari paduan
aluminium 6201. AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik, sehingga daya hantarnya
lebih baik.
Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran, sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR.
simbol-simbol
1. Jika ada elektron mengalir dari potensial rendah ke potensial
tinggi maka seolah-olah ada muatan positif yg bergerak dari
potensial tinggi ke potensial rendah. Pengertian inilah yang
selanjutnya disebut arus listrik.
2. Arus listrik mengalir selama ada beda potensial.
Menurut macamnya aliran listrik ada 2:
AC : Arus Bolak balik memiliki yang tidak memiliki kutub namun memiliki phasa dan netral
DC : Arus Searah yang memiliki kutub yang biasa disebut kutub (+) dan kutub (-)
Contoh gambar rangkaian listrik AC
Hukum yang ada dalam kelistrikan :
Hukum Ohm (Ω)
Perbandingan antara beda potensial dengan kuat arus yang melalui penghantar adalah konstanta yang disebut resistansi
Hukum Kirchoff
Jumlah arus masuk pada titik-titik percabangan sama dengan arus yang keluar dari titik tersebut
Hukum Coulumb
Besarnya
gaya tarik-menarik / gaya tolak menolak antara 2 benda berlawanan
sebanding dengan muatan masing-masing benda dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak kedua benda
Hukum Lorentz
Besarnya magnet sebanding dengan kuat medan magnet, kuat arus listrik, dan panjang kawat.Beberapa jenis kabel
=> Kabel NYA
Kabel NYA
berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi
luar/kabel udara. Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan
hitam. Kabel tipe ini umum dipergunakan
di perumahan karena harganya yang relatif murah. Lapisan isolasinya
hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air (NYA adalah tipe
kabel udara) dan mudah digigit tikus.
Agar
aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit
jenis PVC atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran
gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh
langsung oleh orang.
=> Kabel NYM
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis,
sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih
mahal dari NYA). Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering
dan basah, namun tidak boleh ditanam.
=> Kabel NYAF
Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC.
Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi.
kabel NYAF
Ø Kabel NYY
Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam),
ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi
tertanam (kabel tanah), dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat
dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM). Kabel NYY memiliki
isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus.
Ø
=>Kabbel NYFGbY
Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah, di dalam ruangan di dalam
saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan
mekanis dibutuhkan, atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan.
Ø => Kabel ACSR
Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat baja.Kabel ini
digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi, dimana jarak antara menara/tiang
berjauhan, mencapai ratusan meter, maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi, untuk itu digunakan
kawat penghantar ACSR.
digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi, dimana jarak antara menara/tiang
berjauhan, mencapai ratusan meter, maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi, untuk itu digunakan
kawat penghantar ACSR.
Ø => Kabel AAAC
Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam, keterhantaran elektris tinggi yang
berisi magnesium silicide, untuk memberi sifat yang lebih baik. Kabel ini biasanya dibuat dari paduan
aluminium 6201. AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik, sehingga daya hantarnya
lebih baik.
Ø Kabel ACAR
Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran, sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR.
Ø
Kabel BC
Kabel BC
Ukuran / tegangan mak = 6 – 500 mm2 / 500 V
Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahansimbol-simbol
sumber http://wawa-site.blogspot.com
Subscribe to:
Posts (Atom)